REKONSILIASI AGAMA LANGIT DENGAN AGAMA BUMI
REVOLUSI MENTAL SPIRITUAL
Ada kalimat yang sangat membuatku tertarik, yaitu "REKONSILIASI AGAMA LANGIT DAN AGAMA BUMI". Istilah kalimat tersebut sebetulnya mengandung dimensi lahir dan batin.
Secara sederhana sebetulnya kalimat tersebut muncul di sebabkan oleh lunturnya nilai2 Panca Sila di tengah2 masyarakat. Panca Sila sebetulnya hanya sebuah teks, yang mana dalam konteks berkehidupan berbangsa dan bernegara kita harus menyematkannya dengan tujuan terwujudnya masyarakat Pancasilais.
Tapi kembali kepada istilah "Rekonsiliasi Agama Langit dan Agama Bumi", artinya ada masalah Mental Spiritual masyarakat Indonesia. Saya pribadi tidak pernah mempermasalahkan agama seseorang, masalah itu muncul karena ada yang mempermasalahkan. Dan secara realita saat ini, memang betul begitu banyak pihak2 yang berusaha mempermasalahkannya.
Maka menurut saya, Revolusi Mental itu harus berawal dari Sila Pertama Panca Sila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". tidak bisa langsung melompat kepada Sila Kedua Panca Sila yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Berbeda jika sila kedua tersebut berbunyi "Kemakhlukan yang adil dan beradab", he he he he.
Ketika aku berusaha menyampaikan hal tersebut, selalu dibantah dengan jawaban Sila Pertama Panca Sila itu merupakan bentuk komunikasi kita dengan Yang Maha Kuasa (Komunikasi Vertikal). Itu memang betul, hanya saja dalam Sila Kedua Panca Sila tidak berbunyi "Kemakhlukan" melainkan "Kemanusiaan".
Kemanusiaan dengan Kemakhlukan menurut saya mengandung arti yang sangat berbeda jauh. Aku sangat meyakini bahwa jumlah manusia di muka bumi tidak lebih banyak dibandingkan dengan jumlah Malaikat atau Jin, belum lagi jumlah Hewan dan Tumbuhan. Adakah yang mampu menghitung jumlah Pohon Mangga di seluruh dunia ? atau jumlah Rumput yang hidup di Indonesia? ... He he he he
Terkadang sering terlintas dalam benak atau pemikiranku, hal yang saya sampaikan tersebut harus di sampaikan oleh seseorang yang mendapat gelar Satria Piningit atau Budak Angon, atau siapapun yang dianggap sakti mandraguna di Nusantara ini. Kebetulan aku bukan siapa2, bukan SP, bukan BA dan bukan orang sakti mandraguna.
Setau saya istilah "Piningit" itu adalah "Penengah", jadi Satria Piningit itu adalah Satria Penengah, dia tidak akan memihak Agama Langit atau Agama Bumi, bahkan tidak membawa ajaran baru, agama baru, atau ideologi baru.
Tetap semangat dan sukses selalu, jangan lupa bahagia. Merdekakan dengan cinta sejati dan sejatinya cinta.
Merdekakan !!!
Salam Nusantara Agung !!!
--------------------------------------------------------------------------------------
Nb. Maaafkan atas kesesatan dan kekafiran aku tersebut, semoga Yang Maha Kuasa mengampuni dosa2 kita semua. Satu hal lagi, jika membutuhkan penangkal petir atau anti petir silahkan kunjungi website di bawah ini. He he he he
Salam Nusantara Agung !!!
--------------------------------------------------------------------------------------
Nb. Maaafkan atas kesesatan dan kekafiran aku tersebut, semoga Yang Maha Kuasa mengampuni dosa2 kita semua. Satu hal lagi, jika membutuhkan penangkal petir atau anti petir silahkan kunjungi website di bawah ini. He he he he
Komentar
Posting Komentar